poetry nasjah djamin ,nasjah djamin poetry example is shown below
PENGUSIJalan, jalan ….. ! Berapa puluh hari sudah
kau jalan nak Sri ? Hujan panas silih berganti !
Jalan yang panjang buruk berbatu
ini masih panjang
dari desa ke desa, di sawah dan bukit tinggi.
“Bu…..bu ! kaki Sri sakit, bengkak. Ah, sakit !
Air mata memercik mata yang bening bersih,
Ibu senyum getir, bapa kuat mendukung….
“Diam Sri, diam ! Kita pergi menuju
Bung Karno….!
……………………………………………
Kota telah hancur, tapak kaki ganas kejam
sudah menghentak-hentak di sana
orang-orang lemah
dan lembu-lembu sewaan jadi raja alat penindas;
kemerdekaan dan keadilan remuk diinjak-injak !
Orang-orang yang tak tahan diludah-ludah hina
menyingkir membawa pakaian lekat di badan,
tinggal rumah, halaman dan segala yang dicintai
Kaki hancur bengkak, ditongkat terbata-bata,
perih sengsaraikut melekat sepanjang jalan :
” Diam Sri, diam 1 Kita pergi menuju
Bung Karno…..!
Sepanjang siang malam terlunta-lunta
Diterik bakaran panas, uyup direndam hujan,
iringan kafilah ini mengalir terus, sebagai
jemaah menuju Tanah Suci, melepas jeritan
jiwa yang diperkosa, dan isak-sak sedu sedan,
mendongak rindu hawa yang merdeka dan adil !
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar