poetry eka budianta
eka budianta poetry example is shown bellow
POTRET TUKANG SAMPAHDengan perut lapar dan harapan kosong
Aku menelanmu, Jakarta
Kukunyah-kunyah sebuah mikrolet tua
Onggokan sampah telah jadi menu utamaku
Roda gerobak adalah sendok dan garpu
Tuhan, jangan beri aku uang
Baunya lebih kecut ketimbang sampahku
Mendingan di bayang-bayang pohon mangga
Aku menyiapkan cerita untuk anak cucu
Untukmu, Jakarta
Untuk pengemudi bajaj, penyalur genteng
Dan pedagang kakilima
Jakarta, seribu tahun genap sudah
Engkau masih compang-camping, luka-luka
Tangis bayi dan jerit wanita di mana-mana
Bianglala di atas perkampungan
Bikin cinta terbakar dalam perut lapar
0 komentar:
Posting Komentar